Pengingat :
Berkata
Ibnu Malik (muhammad al Andalusi) – Pengarang Alfiyah (kitab gramatika
tertinggi di Pesantren) : Lafal ajmau dan lafal2 yang ikut dalam lafal ajmain
disebut dengan ism ma’rifat sebagai bentuk alam jinsu. Sedangkan lafaz An Nafsu , Al Ain,
dan Kullu adalah ism ma’rifat (ism-nya sudah tertentu) karena ditarkib jadi idhofah. (gramatika)
(tanwin
tanda Nakiroh), Rijaalun = semua para lelaki tanpa kecuali, namun Al Rijalu
Qawwamunu Alan Nisaa, Kata AL mengubah umum (Nakiroh) menjadi Khusus
(ma’rifat), berarti pengkhususan maksudnya tidak semua lelaki yang menjadi
Qawwam bagi para Wanita, hanya laki laki tertentu yang ma’ruf karakter dan
kwalitasnya.
Kalimat Wala hawla wala quwwata illa billah…biasanya dimaknai : Tidak ada daya meninggalkan maksiat kepada Allah SWT kecuali dengan pertolongan Allah, dan tidak ada daya untuk mentaati Allah SWT kecuali dengan pertolongan dan taufiq dari Allah SWT. (oleh karena itu kita tidak boleh sombong, atau angkuh apabila kita mampu meninggalkan maksiat dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT, tapi banyak bersyukur). Demikian inilah tafsir dari Baginda Rasulullah ﷺ yang didapatkan dari malaikat Jibril AS. (Oleh karenanya Baginda Rasulullah ﷺ selalu berdoa “ Allahumma A’inni ‘alaa dzikrika, wasy syukrika, wahusni ibadatik”, mengajarkan kepada kita bahwa Nabi menyandarkan ketaatan kepada pertolongan dari Allah SWT). Penjelasan tadi di dapat dari Syaikh Yusuf As Sambaliyyu. Lafaz “Al Aliyyu” adalah merupakan keluhuran dan kedudukan Allah SWT, Yang Maha Luhur dan Maha Tinggi tidak bisa disandingkan dan dibandingkan, bukan maqom bukan tempat.
Ghiratsul
Jannah sebagaimana diseburkan dalam hadist mi’raj yang terkenal itu, di mana
Nabi SAW melihat Nabi Ibrahim AS sedang duduk di gerbang surga di atas kursi dari
permadani berwarna hijau, di mana Sayyidina Nabi Ibrahim berkata kepada
Rasulullah ﷺ : Perintahkan umatmu untuk
memperbanyak menanam pohon surga karena bumi surga itu subur dan luas, lalu
Nabi bertanya “Apa Ghirastul Jannah (pohon surga) itu ? (wahai Nabi Ibrahim), Pohon
surg aitu adalah (Zikr) : Laahwlaa walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil Azhim.
(Salah Ijazah
Kiyai Haji Romo Umar Soleh Al Kempeki Al Cireboni almarhum almaghfurlah murid
Mbah Kiyai Munawwir Krapyak Jogyakarta : Hendaknya banyak banyak membaca
(wiridkan) Laa hawla walaa quwwata illa billah: bukan hanya akan menjaga hartamu
tapi juga menambah keberkahan harta kekayaanmu, tidak berkurang, tidak membawa
mudhorat dan membuat harta menjadi langgeng di tangan kita ). Kapan saja, di
kesempatan mana saja, sedang berbaring, sebagai pengikat harta kita dan
kekayaan apa saja kita.)
(Kajian
terakhir : Halaman 34 alenia pertama)
Notes :
Syafaat
dari Nabi : Majazi. Syafaat dari Allah SWT : Hakikat, Kata Nabi SAW : Ana
Syaafi’un Musyaffa’ : Saya adalah Pemberi Syafaat yang diterima syafaatnya.
Dukhan, 21 September 2021
Ditulis oleh M. Raflin Hambali
Komentar
Posting Komentar